Pendekatan Pengembangan Sistem Terstruktur

Referensi :
SI-216 Analisa dan Desain Sistem
Informasi II
Rosa Ariani Sukamto, ST


Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu:
  • Dipandang dari metodologi yang digunakan:
         *Pendekatan Klasik (Classical Approach) mengembangkan sistem dengan mengikuti
           tahapan-tahapan   di system life cycle
         *Pendekatan Terstruktur (Structured Approach) menyediakan sistem tambahan berupa alat-alat dan
           teknikteknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle

  • Dipandang dari sasaran yang dicapai:
          * Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang
             menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja, tanpa memperhatikan posisi dan sasaran
             keseluruhan organisasi.
          *Pendekatan Sistem (Systems Approach) memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan
            terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.

Pendekatan Pengembangan Sistem

Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem:
  • Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach) 
  dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasionaldimana transaksi dilakukan. Dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasiberdasarkan transaksi tersebut.
  • Pendekatan Atas Turun (Top Down Approach)
  dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategis. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi, kemudian dilanjutkan dengan analisis kebutuhan informasi, kemudian turun ke proses trasaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur dan kontrol.

Pendekatan Pengembangan Sistem
  • Dipandang dari Cara Mengembangkannya:
           *Pendekatan Sistem Menyeluruh 
                merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.
           * Pendekatan Moduler 
                berusaha memecah sistem yang rumit menjadi bagian atau modul yang 
                sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan
  • Dipandang dari Teknologi yang digunakan: 
            * Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach)
                    menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan

                    teknologi canggih. Memiliki resiko yang besar karena kecepatan perubahan teknologi
            * Pendekatan Berkembang (Evolution Approcah)
                    menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang
                    memerlukannya saja pada saat itu dan hanya akan dikembangkan pada periode
                    berikutnya dan disesuaikan dengan kebutuhan

Pendekatan Terstruktur 

  • Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan
    sistem yang terstruktur
  • Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat
    memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah
    dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat
  • Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam
    aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian
    dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan
    masalah.

Pendekatan Terstruktur 

Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan
software aplikasi sistem informasi, teknik terstruktur terbagi
menjadi
:
  1. Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada
    teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara
    jelas dan konsisten
  2. Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi
    teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam
    hirarki modul-modul yang menghasilkan program komputer yang lebih
    kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara (dirubah)
  3. Analisis Terstruktur Modern merupakan teknik yang berorientasi
    kepada proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa
    ini.
  4. Pemodelan Data merupakan suatu teknik yang berorientasi kepada
    data dengan menunjukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari
    bagaimana data tersebut akan diproses atau digunakan untuk
    menghasilkan informasi.
  5. Rekayasa Informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data dan
    proses, juga memberikan penekanan baru terhadap pentingnya
    perencanaan sistem informasi.
Ciri-ciri utama yang mendukung pendekatan terstruktur 

  1. memanfaatkan alat-alat pemodelanmenggunakan model untuk menjelaskan berbagai sistem, sub sistem untuk ditelaah dan dievaluasi
    oleh pelanggan dan pengembang (sebagai alat komunikasi, eksperimentasi atau prediksi)
  2. merancang berdasar modulmodularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang dapat
    beroperasi secara independent
  3. bekerja dengan pendekatan top-downdimulai dari level atas (secara global) kemudian diuraikan sampai ke tingkat modul (rinci)
Ciri-ciri utama yang mendukung pendekatan terstruktur
  1. dilakukan secara iterasi
    dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik
  2. kegiatan dilakukan secara paralel
    pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara paralel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem
  3. menggunakan CASE (Perangkat Lunak Pendukung Proses Pengembangan)
    dengan CASE (computer aided software engineering) memungkinkan analis dapat membangun sistem dan menghasilkan executable secara otomatis
Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
  • Alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa gambar atau diagram atau
    grafik agar lebih mudah dimengerti. Selain berbentuk gambar, alat yang digunakan juga
    tidak berupa gambar misalnya kamus data, struktur inggris, pseudocode atau formulirformulir
    untuk mencatat atau menyajikan data
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk Diagram
  1. Diagram HIPO (Hierarchy plus Input-Proces-Output)
  2. Diagram aliran data (DFD/Data Flow diagram)
  3. Diagram keterhubungan entitas (ERD/Entity Relationship Diagram
  4. Diagram Perubahan status (STD/State Transition Diagram)
  5. Structured Chart
  6. Diagram SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
  7. Diagram Warnier/Orr
  8. Diagram Jakson’s
  9. Diagram UML 
 Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk pseudo-code

{algoritma utama}
integer hari <- 5
depend on (hari)
         1 : write(“hari senin”)
               break
         2 : write(“hari selasa”)
               break
         3 : write(“hari rabu”)
               break          4 : write(“hari kamis”)
                break
          5 : write(“hari jumat”)
                break
          6 : write(“hari sabtu”)
                break
          7 : write(“hari minggu”)
                break
          default : write(“tidak ada hari ke : ”, hari)
                break
          {end depend on}
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk pseudo-code